Minggu, 25 September 2011
Secangkir Rindu Pada Senja
Sebungkus kebersamaan
ditambah sesendok kenangan
diseduh dengan rindu yg membara
mungkin cukup untuk menghasilkan dua cangkir teh kelat
di kala senja
seperti biasa...sore itu...
seorang gadis dengan lesung di pipi kiri
terlihat merayakan kenangan
diantara ia dan bayangan seseorang
yaitu kamu!
Baginya senja selalu menjadi saksi pekat
ketika rindu telah menjelma
berubah sebagai dinding-dinding penjara
dimana seorang gadis menjadi tahanan kekal di dalamnya
Telah lama ia di sana..menyepi..dan sendiri
Setia memelihara kerinduan yang tidak sengaja
tumbuh dan berkembang di hatinya
Dengan bergunung-gunung sabar
ia jaga rindu itu....
ia lindungi sesayang hati...
menyelimuti rindunya yang dingin dengan lantunan doa-doa terhangat
dan menunjukmu menjadi kiblat bagi sujud-sujud rindunya
sebab ia hanya ingin seperti Amin
yang kerap kau sebut dalam tiap doa-doamu
Tapi....sebuah remisi bernama pagi
memangkas masa tahanannya
sudah saatnya ia keluar dari penjara rindu
yang tak berujung
Pagi ini ia kembali ingin menikmati
secangkir teh hangat penuh rindu
Ah....aroma teh itu
lagi-lagi mengingatkan pada secangkir rinduyang kau tumpahkan di hatinya
pada senja kemarin
Categories
PUISI EKA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
rinduku slalu bersamamu :) hehe
hehhe,,iya makasii uLi udah mampir :)
Posting Komentar