hello bloggers.... postingan kali ini eka akan mencoba membagikan salah satu pengetahuan dari sejuta pengetahuan lain dalam ilmu kebahasaan (cah ilah, kayak udah jago nih). Kali ini eka akan membahas beberapa kata majemuk dalam bahasa Indonesia yang ditulis serangkai atau disambung. Bagi orang-orang yang malas ribet (seperti saya) memahami segala kaidah dalam berbahasa merupakan hal yang cukup merepotkan. Apalagi ketika kita berada pada konteks bahasa tulis.
Dalam penggunaan bahasa lisan, kita tentu tidak perlu dipusingkan dengan kaidah penggunaan huruf kapital, tanda titik dan koma, atau kata-kata yang harus ditulis serangkai dll. Berbeda dengan bahasa tulis, kita harus benar-benar jeli untuk menggunakan semua kaidah berbahasa yang ada. Namun, semakin ditelusuri hal-hal tersebut justru semakin menarik untuk diikuti. Salah satunya beberapa kata majemuk yang harus ditulis serangkai tersebut. Bukankah hal tersebut yang membedakan antara orang yang sudah belajar berbahasa dengan orang yang belum mempelajarinya. Atau... jangan-jangan sama saja? Hahhaa... tak usah risau, saya pun yang sehari-hari bergelut dengan hal semacam ini terkadang masih saja terkecoh. Nah, oleh karena itu belajar dan terus belajar menjadi salah
satu kuncinya.
Pernah ada rekan yang bertanya "Ada gak rumus untuk membedakan kata majemuk yang ditulis serangkai dan yang tidak ditulis serangkai?" Jawabannya GAK ADA ! hehhe.. Jadi mau gak mau kita harus menghafal kata-kata pengecualian tersebut. Hal ini tidak jauh berbeda ketika kita menghafalkan irregular verbs dalam bahasa Inggris juga kan :)
inilah 52 kata majemuk yang konon ditulis serangkai, cekidot.....
- acapkali
- adakalanya
- akhirulkalam
- alhamdulillah
- apalagi
- astagfirullah
- bagaimana
- barangkali
- beasiswa
- belasungkawa
- bilamana
- bismillah
- bumiputra
- daripada
- darmabakti
- darmasiswa
- darmawisata
- dukacita
- halalbihalal
- hulubalang
- kacamata
- kasatmata
- kepada
- keratabasa
- kilometer
- manakala
- manasuka
- mangkubumi
- matahari
- olahraga
- padahal
- paramasastra
- peribahasa
- perilaku
- puspawarna
- radioaktif
- saptamarga
- saputangan
- saripati
- sebagaimana
- sediakala
- segitiga
- sekalipun
- silaturahmi
- sukacita
- sukarela
- sukaria
- syahbandar
- titimangsa
- waralaba
- wasalam
- wiraswata
Sebenarnya timbul beberapa pertanyaan juga dari hal ini. Mengapa 52 kata ini mendapat pengecualian. Salah satu sumber pedoman penggunaa EYD menyatakan alasan kata-kata tersebut ditulis serangkai adalah karena dirasa sudah benar-benar padu. (emang perasaan siapa yang jadi patokannya?) Nah lo, bingung juga kan?
Misalnya saja kata "olahraga". Olahraga menjadi satu-satunya kata majemuk pada istilah olahraga dalam bahasa Indonesia yang ditulis serangkai. Tidak seperti sepak bola, bulu tangkis dll. Konon hal ini merupakan permintaan pihak pembina olahraga Indonesia agar ketika disingkat hanya ditulis "O" bukan "OR". Sehingga "PON" (Pekan Olahraga Nasional) bukan menjadi "PORN". Demikian pula dengan "KONI" bukan "KORNI". Tapi bagaimana dengan "GOR" ? Mengapa bukan "GO"? Lalu bukankah PBSI pun tidak disingkat PBTSI ?
segini dulu yah gan..sampai jumpa di lain waktu ^_^
referensi: http://tanja.portalbahasa.com/mengapa-olahraga-ditulis-serangkai
referensi: http://tanja.portalbahasa.com/mengapa-olahraga-ditulis-serangkai
0 komentar:
Posting Komentar