Sabtu, 20 Agustus 2011

Menelusuri Niat Calon Guru Indonesia

Diposting oleh miss_eka di 8/20/2011 06:37:00 AM
Sebagai Pemenang Beasiswa DataPrint 2011

Ada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik bagi para calon guru Indonesia. “Bagaimana anda memperlakukan diri anda? Sebagai sahabat atau musuh?” Ternyata 99% jawaban orang-orang adalah memilih bersahabat dengan diri sendiri. Namun, pernahkah kita menyadari akibat kita terlalu bersahabat erat dengan diri sendiri membuat kita justru menjadi individu yang manja. Dalam hal ini kita membahas tentang para calon guru kita yang terlalu erat menjalin persahabatan dengan dirinya sendiri.

 
-----> Saat ini banyak siswa yang mengeluh merasa bosan ataupun jenuh dengan pembelajaran di sekolah. Memang sudah ada beberapa sekolah yang sistem pengajarannya berkembang, tetapi di luar sekolah tersebut masih banyak sekolah yang boleh dikatakan masih menerapkan sistem pengajaran konvensional. Faktor utama tentunya adalah guru. Tidak bisa dipungkiri gurulah ujung tombak sebuah siklus belajar tercipta.

 

Meski kita sudah mencoba meningkatkan kurikulum, standar kompetensi dan lain sebagainya, gurulah yang paling menentukan keberhasilan semua tahap tersebut. Dalam hal ini para calon guru yang konon akan meyambung tongkat estafet perjalanan panjang pendidikan di Indonesia haruslah memiliki persiapan yang benar-benar matang. Jangan hanya sekedar menjadi guru yang menjadikan pekerjaan mengajar sebagai ladang mencari nafkah belaka.


____ Guru merupakan profesi istimewa yang mempunyai kelebihan dari segi pandangan masyarakat di dunia maupun untuk kehidupan di akhirat kelak, karena menurut salah satu kepercayaan agama, ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu amal yang tidak akan putus. Jadi bisa dibayangkan jika kita ikhlas membagikan ilmu demi anak didik kita maka tak terhingga amalan yang kita raih.

Namun melihat kenyataan yang ada tak sedikit para calon pendidik tersebut yang kurang serius meniti perjalanan menuju calon pendidik anak bangsa. Jika kita melihat fakta yang terjadi, betapa mereka memasuki dunia pendidikan hanya karena niat agar dapat cepat mendapat pekerjaan, selebihnya hanya kebetulan saja. Faktanya kita memang tak bisa memungkiri bahwa uang merupakan penunjang hidup yang cukup berpengaruh, namun jika itu tujuan utama rasanya kualitas guru kita memang tidak semulia yang ada dalam pandangan dunia.

 

Selain itu para calon guru saat ini masih sulit melawan arus. Seakan terlena dengan sistem pengajaran para guru sebelumnya yang bisa dikatakan membosankan bagi para murid. Dan seperti yang kita bahas di atas bahwa calon guru kita terlalu bersahabat dengan diri mereka, sehingga terlalu mengasihani dirinya. Tidak mau menempa diri untuk betul-betul menjadi guru yang mampu mengubah wajah pendidikan kita yang sekarang banyak dikotori oleh flek pengganggu.

Sepatutnya kita menyadari kitalah para calon guru masa depan yang akan megubah pembelajaran yang saat ini cenderung membosankan. Jika guru sudah mulai bisa memberi kesegaran dalam proses pembelajaran, pemerintah pun pasti akan lebih semangat memberi fasilitas tak terkira untuk pendidikan kita. Saat itu kita pun akan mampu memberi pembelajaran yang memadai bagi siswa.

Jadi jangan ragu menempa diri menuju guru profesional yang bertekad mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan menjadi calon guru kebetulan yang hanya ikut-ikutan mengikuti alur hidup dalam kepasrahan. Tunjukkan bahwa kita mampu menghasilkan generasi yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Mari bertarung melawan diri, bukan malah terus memperlakukan diri sebagai sahabat yang terus-menerus kita bela, padahal terdapat kesalahan dalam dirinya. Terus tingkatkan kemampuan dengan niat tulus demi bangsa.

0 komentar:

Tayangan halaman minggu lalu

Pengunjung Eka ^_^

 

Mind of eka Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea