Luar biasa!
Satu kata yang pantas
kita sematkan untuk perkembangan teknologi Indonesia. Begitu banyak kemudahan
yang kita rasakan berkat perkembangan teknologi di dalam kehidupan saat ini.
Mulai dari teknologi di bidang komunikasi, pendidikan, kesehatan, hiburan,
bahkan kebutuhan rumah tangga, dan bisnis, semuanya mempunyai kemajuan dalam
bidangnya masing-masing.
Berbicara tentang teknologi, kita
akan tertuju pada salah satu media yang sedang marak di berbagai kalangan,
yaitu internet. Berbekal sebuah komputer yang dikoneksikan dengan akses
internet, kita mampu menjelajahi berbagai belahan dunia tanpa mengeluarkan
banyak biaya. Apalagi hadirnya fasilitas internet nan murah semakin
mengakrabkan kita
dengan segala hal dari negara luar.
Hadirnya budaya dari negara lain
semacam Amerika atau Korea bisa saja menjadikan generasi muda untuk mengikuti
tren dari negara tersebut. Mulai dari cara berpakaian, berbicara, kebiasaan dan
hobi pun sangat mudah menjadi tren di
kalangan kita. Hal ini tentu saja akibat popularitas dari negara tersebut yang
gaungnya begitu mendunia. Kita tentu ingat kasus pengambilan hak milik beberapa
budaya kita oleh negara tetangga. Tegakah kita melihat satu per satu budaya
kita diambil oleh negara lain dengan mudahnya hanya karena kita tidak bisa
melestarikan budaya akibat terlalu serius mempelajari dan mengikuti budaya
negara lain?
Kiranya keberadaan tren dari negara lain yang
begitu heboh mampu menjadi ancaman bagi budaya kita sendiri. Tidak sedikit anak
muda Indonesia yang enggan menggunakan bahasa daerahnya hanya karena takut
dikatakan kuno. Namun, tanpa kita sadari hal itulah yang menjadi akar hilangnya
generasi penerus warisan budaya kita. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya
semacam bahasa daerah, tari-tarian dan lain-lainnya, lalu siapa lagi?
Kita mungkin berpikir dengan tidak
mampunya diri kita menguasai warisan budaya tidak akan berpengaruh terhadap
kelestarian budaya. Namun, jika semua orang berpikiran seperti itu, dimanakah
kita bisa menemukan warisan budaya yang ditinggalkan oleh leluhur kelak? Kita
harus menyadari bahwa kitalah harapan untuk melestarikan budaya. Bukan hanya
batik, Rasa Sayange, Angklung, atau Tempe yang perlu kita lestarikan. Sebab
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budayanya yang
tidak dimiliki oleh negara lain.
Mudahnya pemanfaatan teknologi
internet mampu kita manfaatkan untuk melestarikan budaya agar semakin dikenal
dan populer. Memanfaatkan situs yang sedang marak saat ini sangat mampu
mendukung pelestarian budaya. Di Facebook misalnya, kita bisa memasang foto
profil berlatar pemandangan unik nan indah yang tidak dimiliki negara lain.
Selain itu kita bisa menggunakan fasilitas Fan Page di FB untuk membuat halaman
khusus kebudayaan Indonesia.
Melalui blog, kita bisa memposting
berbagai tulisan yang mempromosikan budaya kita agar semakin menarik bagi
masyarakat Indonesia ataupun masyarakat luar. Tak lupa pula kita pasang
berbagai aksesoris blog khas Indonesia, contohnya menggunakan template yang
bernuansa batik atau kain khas dari Indonesia lainnya. Tambahkan pula dengan
berbagai gambar yang mencirikan kebudayaan Indonesia lengkap dengan bahasa
serta istilah unik dan bermakna khas Indonesia. Bila memungkinkan kita buat
jejaring sosial berbahasa daerah.
Kita memang harus membuka diri
terhadap dunia luar. Namun kita juga harus tetap mencintai dan melestarikan
budaya bangsa. Sebab, kitalah yang menjadi harapan akan pelestarian budaya dan
nilai luhur bangsa Indonesia. Semoga beberapa upaya tersebut bisa menambah kecintaan
kita pada kebudayaan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar